EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI KELAS III TETANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMPN 1 SUKALARANG KABUPATEN SUKABUMI

Abstract

Latar Belakang: Salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia adalah kanker. Di Indonesia sendiri terdapat 396.914 kasus kanker baru pada tahun 2020. Kanker payudara dan kanker leher rahim mendominasi kejadian kanker pada Wanita. Dari data-data di atas menunjukan bahwa insiden penyakit kanker payudara masih cukup tinggi. Salah satu cara untuk melakukan deteksi dini kanker payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. SADARI merupakan salah satu jenis deteksi kanker payudara dengan mengecek sendiri kondisi payudara apakah terdapat benjolan ataupun perubahan lainnya pada payudara. Tujuan: Untuk mengetahui adanya efektivitas pendidikan kesehatan dengan menggunakan media video terhadap pengetahuan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMPN 1 Sukalarang Kabupaten Sukabumi. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pre eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Penelitian dilaksanakan di SMPN 1 Sukalarang Kabupaten Sukabumi. Sampel penelitian berikut berjumlah 72 orang siswa, Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Hasil : Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum pemberian pendidikan kesehatan dengan media video didapatkan hasil rata-rata (mean) 58,56 sedangkan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sesudah pemberian pendidikan kesehatan dengan media video didapatkan hasil rata-rata (mean) 88,02. Hasil statistik uji paired t-test nilai p-value 0,000 artinya pemberian pendidikan kesehatan tentang SADARI melalui media video efektif dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri. Simpulan: Terdapat efektivitas pendidikan kesehatan dengan media video terhadap tingkat pengetahuan remaja puteri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMPN I Sukalarang Kabupaten Sukabumi. Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi pengetahuan tentang pemeriksaan SADARI yang di dapatkan remaja sebagai responden ini dapat di praktekan dan dijadikan prilaku kebiasaan sebulan sekali untuk mendeteksi secara dini kelaianan pada payudara.